Perseteruan kali ini adalah perseteruan antara perempuan melawan perempuan lainnya.Betapa mirisnya saat ini, ditengah gemerlapnya dunia, ditengah merdekanya kaum perempuan terhadap pendidikan dan karier, ditengah gejolak pembaharuan yang menggelinjang, ironisnya banyak pula kaum perempuan yang menangis karena ulah kaum perempuan lainnya.Perempuan menderita karena melihat anak-anaknya menderita, melihat di sekitarnya menderita dan lebih pedih lagi melihat dirinya sendiri menderita karena ulah peremuan lain terhadap dirinya. Dengan tampa perasaan perempuan-perempuan mengambil alih posisi menjadi istri simpanan, istri siri, perempuan simpanan. Perempuan dijadikan tabungan oleh laki-laki. Perih mendengar, dan menyaksikan para perempuan berseteru di arena yang tak ada wasit dan penonton.Ada perempuan yang senang di atas penderitaan perempuan lainnya. Mengapa cerita hidup menjadi begitu rumit.Laki-laki beralasan sudah terlalu banyak perempuan di dunia ini,dan mereka butuh belaian dan kasih cinta laki-laki,jadi apa salahnya mereka memberi dan berbagi untuk banyak perempuan.Tapi ada berapa banyak perempuan yang rela dan ikhlas didua, tiga, atau di- empatkan laki-laki. Anehnya laki-laki paling suka bermain cinta dibelakang perempuan syah nya (istri), laki-laki suka sekali main petak umpet, takut berterus terang bahwa mereka butuh 2 atau lebih perempuan untuk dicintai atau dinikmati. Laki-laki selalu berpikir tentang kenikmatan hari ini. Dan perempuan yang ke-dua, ke-tiga, ke-empat dan seterusnya punya alasan yang berbeda mengapa mereka memilih menjadi seperti itu.
Sungguh perseteruan yang rumit. Pada akhirnya yang menjadi korban adalah anak-anak yang dilahirkan. Ada laki-laki yang punya banyak selir tapi antara isrti tidak saling mengenal, ada juga laki-laki yang punya banyak selingkuhan dan meninggalkan benih di rahim perempuan selingkuhannya. Pernahkah barang sedikit saja mereka merenung suatu saat anak-anak mereka tidak saling kenal antara saudara yang satu dengan yang lainnya. Dan apa yang terjadi jika mereka saling cinta kemudian menikah atau mereka juga saling berselingkuh seperti yang pernah dilakukan oleh orangtuanya. Jadi hubungan kekerabatan apalagi namanya kalu sudah seperti ini, apakah ini pantas disebut sebagai keluarga manusia, bukankah binatang dan para hewan tidak mempunyai hubungan kekerabatan dan keluarga? Dan juga hukum yang mengaturnya Dengan demikian layakkah kita disebut manusia?
Perseteruan ini harus dimengerti dan dicari jalan solusinya. Kadang kaum perempuan hanya dijadikan permainan oleh laki-laki, perempuan cepat tergoda oleh gelimang harta dan puja-puji. Karena dunia gemerlap telah menenggelamkan nurani, sehingga perempuan rela dan ikhlas dijadikan mainan oleh laki-laki.Perempuan bagaikan anak-anak di mata laki-laki. Dipuja puji, disayang, dibeli mainan, diberi uang jajan dan diberi apa saja yang diminta. Bedanya perempuan harus memberi imbalan yang setimpal dengan yang ia dapatkan dari laki-laki.Sadis sekali dunia ini.
jika sesama perempuan saling mengerti dan ditidak saling menyakiti, tidak menculik suami dari istrinya dan bapak dari anak-anaknya, mungkin hidup ini akan tidak carut marut seperti saat ini.Kegilaan jenis apa sebenarnya yang melanda dunia modern sekarang ini.mengapa perempuan mudah sekali jatuh pada rayuan dan recehan laki-laki.Mengapa laki-laki menyukai perselingkuhan yang membuat istri-isrti dan anak-anak mereka menderita,.Apakah ini menjadi kesenangan yang begitu luar biasa, sehingga laki-laki menjadi Doyan selingkuh, yang menyebabkan perempuan saling benci. Mungkin para lalaki senang menjadi penonton dari sebuah pertandingan perebutan dirinya antara perempuan melawan perempuan lainnya. Sungguh penonton yang kejam, tidak berhati dan tidak bermoral.Kapan semua ini akan berakhir. Sudah semakin banyak perempuan yang menderita oleh perempuan lainnya. Dan berapa banyak lagi anak-anak keturunannya yang akan menikmati karma orangtuanya?.Sudahilah itu lebih baik.