Selasa, 30 Juni 2009

PENGEMBARA

Mengembara di muka bumi dengan bekal yang tak memadai.Dan getir mendadak menyergap hati ketika persinggahan hampir berakhir. Pemilik bumi telah berjanji tuk menjemput dan menyiapkan kebun lain dari persinggahan di sepanjang hayat. Kediaman keabadian yang ditetapkan sesuai ulah laku di jagat sementara.
Mencarilah duhai sang pengembara semasa hidup di jagat raya yang fana. Tapi ingatlah tuk bertutur dan berusaha mencegah kebejatan yang memporak-porandakan muka alam raya. Hancur luluh jagat fana. Seiring kefanaannya yang tak bisa dihalangi.Tidak ada kemustahilan sama sekali. Yang membangun sekaligus menghancurkan bumi. Melegitimasi kefanaan bahwa semua ketentuan yang diberlakukan Penguasa bumi adalah sah dan tak dapat diganggu gugat.

Senin, 29 Juni 2009

PUISI "JALAN PULANG"

Berkelana hati ke negeri tak bertuan
Mencari jejak di ruang hampa
singgah di gubuk harap
sambil menatap rinai hujan
dan kembali ke rumah bertuankan cinta dan damai
memotret keajaiban dari setiap bentang kehidupan
Perkelanaan belum akan usai
Menunggu dengan jiwa yang terbang, mengurai kegemingan di awan raya
meramu lembayung dengan pertapaan seorang hamba yang mencinta kesahajaan
Dan tatapan kesejukan nan sahdu di jelaga rasa yang tak berpaling dari keperdulian hati
Menetapkan pilihan dalam rasa yang dalam untuk untaikan sebait kata merindu pada Nya.
Kegaiban yang menggetarkan, tuk bertemu pemilik rumah cinta dan damai. Dan menepikan harap di parkiran pengampunan. Jalan pulang kepadaNya yang tak pernah usai.
Duri yang berjejer dan membentang
Batu-batu cadas dan kerikil terhampar tak teratur, menorehkan luka di telapak kaki pengembara
Kemana sesungguhnya jalan menuju rumahNya?
Jalan pulang tanpa kendala yang mustahil
Kepulangan pengembara dengan uraian air mata dosa dan kehinaan
Meletakkan harap pada pengampunan
memulai perjalanan dengan ketulusan dan keikhlasan
(puisi pengaduan rasa)





Rabu, 24 Juni 2009

SUDAHI PERSETERUAN

Perseteruan kali ini adalah perseteruan antara perempuan melawan perempuan lainnya.Betapa mirisnya saat ini, ditengah gemerlapnya dunia, ditengah merdekanya kaum perempuan terhadap pendidikan dan karier, ditengah gejolak pembaharuan yang menggelinjang, ironisnya banyak pula kaum perempuan yang menangis karena ulah kaum perempuan lainnya.Perempuan menderita karena melihat anak-anaknya menderita, melihat di sekitarnya menderita dan lebih pedih lagi melihat dirinya sendiri menderita karena ulah peremuan lain terhadap dirinya. Dengan tampa perasaan perempuan-perempuan mengambil alih posisi menjadi istri simpanan, istri siri, perempuan simpanan. Perempuan dijadikan tabungan oleh laki-laki. Perih mendengar, dan menyaksikan para perempuan berseteru di arena yang tak ada wasit dan penonton.Ada perempuan yang senang di atas penderitaan perempuan lainnya. Mengapa cerita hidup menjadi begitu rumit.Laki-laki beralasan sudah terlalu banyak perempuan di dunia ini,dan mereka butuh belaian dan kasih cinta laki-laki,jadi apa salahnya mereka memberi dan berbagi untuk banyak perempuan.Tapi ada berapa banyak perempuan yang rela dan ikhlas didua, tiga, atau di- empatkan laki-laki. Anehnya laki-laki paling suka bermain cinta dibelakang perempuan syah nya (istri), laki-laki suka sekali main petak umpet, takut berterus terang bahwa mereka butuh 2 atau lebih perempuan untuk dicintai atau dinikmati. Laki-laki selalu berpikir tentang kenikmatan hari ini. Dan perempuan yang ke-dua, ke-tiga, ke-empat dan seterusnya punya alasan yang berbeda mengapa mereka memilih menjadi seperti itu.
Sungguh perseteruan yang rumit. Pada akhirnya yang menjadi korban adalah anak-anak yang dilahirkan. Ada laki-laki yang punya banyak selir tapi antara isrti tidak saling mengenal, ada juga laki-laki yang punya banyak selingkuhan dan meninggalkan benih di rahim perempuan selingkuhannya. Pernahkah barang sedikit saja mereka merenung suatu saat anak-anak mereka tidak saling kenal antara saudara yang satu dengan yang lainnya. Dan apa yang terjadi jika mereka saling cinta kemudian menikah atau mereka juga saling berselingkuh seperti yang pernah dilakukan oleh orangtuanya. Jadi hubungan kekerabatan apalagi namanya kalu sudah seperti ini, apakah ini pantas disebut sebagai keluarga manusia, bukankah binatang dan para hewan tidak mempunyai hubungan kekerabatan dan keluarga? Dan juga hukum yang mengaturnya Dengan demikian layakkah kita disebut manusia?
Perseteruan ini harus dimengerti dan dicari jalan solusinya. Kadang kaum perempuan hanya dijadikan permainan oleh laki-laki, perempuan cepat tergoda oleh gelimang harta dan puja-puji. Karena dunia gemerlap telah menenggelamkan nurani, sehingga perempuan rela dan ikhlas dijadikan mainan oleh laki-laki.Perempuan bagaikan anak-anak di mata laki-laki. Dipuja puji, disayang, dibeli mainan, diberi uang jajan dan diberi apa saja yang diminta. Bedanya perempuan harus memberi imbalan yang setimpal dengan yang ia dapatkan dari laki-laki.Sadis sekali dunia ini.
jika sesama perempuan saling mengerti dan ditidak saling menyakiti, tidak menculik suami dari istrinya dan bapak dari anak-anaknya, mungkin hidup ini akan tidak carut marut seperti saat ini.Kegilaan jenis apa sebenarnya yang melanda dunia modern sekarang ini.mengapa perempuan mudah sekali jatuh pada rayuan dan recehan laki-laki.Mengapa laki-laki menyukai perselingkuhan yang membuat istri-isrti dan anak-anak mereka menderita,.Apakah ini menjadi kesenangan yang begitu luar biasa, sehingga laki-laki menjadi Doyan selingkuh, yang menyebabkan perempuan saling benci. Mungkin para lalaki senang menjadi penonton dari sebuah pertandingan perebutan dirinya antara perempuan melawan perempuan lainnya. Sungguh penonton yang kejam, tidak berhati dan tidak bermoral.Kapan semua ini akan berakhir. Sudah semakin banyak perempuan yang menderita oleh perempuan lainnya. Dan berapa banyak lagi anak-anak keturunannya yang akan menikmati karma orangtuanya?.Sudahilah itu lebih baik.

Senin, 15 Juni 2009

AKSI DAMAI

Ini waktunya mendengarkan kelulusan, dan ketika itu sampai ke hadapan para siswa, luapan kegembiraan yang tercurahkan dari lubuk hati, tapi tolong dong, jangan bikin huru hara yang merugikan orang lain dan diri sendiri. kalau sampai mati konyol gimana dong ?

Kamis, 11 Juni 2009

MENCARI PENCERAHAN

Jika jiwa sudah mengeluh dan merasa serba salah berarti ada sesuatu yang terjadi. maka wasadai bahwa ruh butuh untuk disegarkan. Ada yang perlu digarisbawahi yaitu ruh meminta perlakuan adil dari pemilik tubuh untuk juga merasakan ketentraman ketenangan dan kedamaian.
Kekosongan yang dirasakan akan memberi pengaruh buruk pada pisik seseorang, jadi perlu asupan tambahan berupa "pencerahan hati". Ini akan mendatangkan perubahan yang signifikan jika asupan ini rutin diberikan kepada hati dengan berbagai macam cara, baik lewat media electronik, maupun non elektronik atau berupa seni dan olah raga. Ada banyak pisik yang nampak segar tapi hati merasa merana, dan jangan membiarkannya berlama-lama seperti itu, tidak berusaha mencari 'mengapa hati menjadi merana, cepat atasi dengan pencerahan. Tahap pertama bisa mencurahkan isi hati kepada yang dapat dipercaya, teman terdekat atau keluarga atau psikolog. Kedua tetap mencari jalan lain seperti menyalurkan hobby seperti membaca, karena membaca juga bisa memberikan jalan keluar dengan catatan bahan bacaan haruslah yang mendukung. Dan langkah berikutnya bisa jadi ini langkah utama yang menentukan ketentraman dan kedamaian menjadi milik hati, yaitu Langkah religi, mengataskan segala tidakan pada jalan Tuhan. Bahwa kita mencurahkan segala keluh kesah hanya padanya. Karena Dia pemilik hati manusia.Kepuasan hanya dirasakan apabila kita pasrah dengan segala keaadaan yang kita dapatkan dari Nya, dan hanya Dia yang bisa membantu menyelesaikan semuanya.
Tidak meragukan apa yang diberikan baik ujian baik atau buruk kepada kita, kita hanya pengikut kehidupan, maka lika-likunya pun kita ikuti sesuai kehendakNya. InsyaAllah berhasil mengmbalikan hati pada keaadaan tenang, tentram dan damai..

Minggu, 07 Juni 2009

damai itu indah

Siapapun akanmengatakan damai itu indah, kalaupun ada yang mengatakan bahwa damai itu tidak indah juga tidak apa-apa. Toh pernyataan apaun yang diungkakan oleh seseorang perlu dihargai, karena ini bentuk keperdulian terhadap pendapat orang lain.
Jika kita ingin damai maka kita ciptakan damai dari sekarang, apaun yang terjadi kita mencoba untuk memahami keadaan. Pertengkaran, perkelahian dan percekcokan tetap tidak bisa kita hindari sampai kapanpun. Tapi bisa kita mencari penyelesaian dari itu semua, atau sebelum itu terjadi boleh kita coba untuk sedikit melerai diri sendiri dengan perkelahian itu sendiri.