Rabu, 30 Desember 2009

MARI TERSENYUM I

          Ada banyak duka di sela-sela kehidupan manusia, karena hidup memang tidak terlepas dari itu semua. Ada banyak upaya untuk menyingkirkan duka nestapa ketika seseorang mengalaminya, bahkan ada segelintir orang memanfaatkan ini menjadi peluang bisnis dengan membuka klinik pengobatan atau jasa konsultasi dan juga ada ilmu yang dipelajari untuk mengatasi hal itu. Jadi sebenarnya kedukaan, kesedihan, kenestapaan, penderitaan, dan sederet sinonim itu telah memberikan keuntungan bagi orang-orang yang pandai mengambil peluang ini menjadi lahan garapan. datanglah orang-orang ke tempat ini untuk mendapatkan pengobatan atau solusi dari semua masalah-masalah ini.
          Kebahagian hidup adalah pencaharian yang tak pernah usai hingga akhir khayat. Yang dicari oleh setiap orang di dunia ini adalah kebahagian dan kepuasan, karena itulah kita bekerja, menempatkan diri kita pada upaya-upaya mencari segenggam berlian atau mutiara untuk memperoleh kebahagian. meskipun kita tidak mengatakan bahwa ketika kita mendapatkan harta maka kita bahagia,karena ada banyak orang yang punya banyak harta juga tidak bahagia, dan ada banyak orang yang tidak punya banyak harta tapi mereka bahagia. Sesungguhnya harta dan bahagia saling mendukung.
          Apa sebenarnya yang menjadi masalah tiap-tiap orang menjadi tidak bahagia. Apakah karena mereka tidak punya harta? "Bahagia menjadi tujuan pencaharian hidup". Semua orang hidup mencari bahagia. Orang bilang mencari bahagia mudah, tapi ada juga yang bilang susah mencari bahagia, karena langkah hidupnya selalu diikuti ketidak bahagian. Ironisnya ada orang yang nampak bahagia menurut pandangan orang, tapi sebenarnya sangat menderita. Orang ini biasanya bisa jadi sedang memberi inspirasi kepada orang lain untuk menggapai bahagia, atau sedang menutupi penderitaannya sehingga orang disekitarnya tidak merasakan dukanya atau juga sengaja ia poles rona bahagia supaya orang disekitarnya berpendapat ia orang yang paling bahagia.
          Perilaku itu juga baik untuk membangun energi positif, jadi kita pun ikut membangun suasana indah, meskipun sebenarnya kita sedang dilanda duka, karena energi positif itu kita alirkan maka kita yang berdukapun akan terkena sengatan listrik bahagia. Orang yang tadinya menutupi kedukaan dan deritanya, memoles dirinya dengan senyum dan tawa di tengah-tengah derita yang dialaminya sedikit banyak membantu meringankan beban duka itu.Mengendorkan ketegangan.
          Jadi jika kita menenukan orang-orang yang tersenyum dan bahagia meskipun menurut kita orang-orang itu tidak sebahagia kita pantas untuk ucapkan terima kasih karena tawa, senyum dan bahagianya juga akan menyengat naluri kita. arus listrik nya akan mengalir mengubah pandangan yang tadinya kusut masai menjadi lebih relek, karena ternyata orang-orang yang tidak seperti kita pun mampu mengubah susasana menjadi bahagia, dan itu tidak membutuhkan banyak uang bahka tidak perlu mengeluarkan uang, hanya terbuka dengan lingkungan baru, berbagi senyum, tawa dan canda tapi tidak berlebihan, dimanapun, kapan pun, dan siapapun.Tidak menganggap pelik persoalan hidup, tidak terlalu mengkhawatirkan masa depan, tidak terpuruk dengan duka masa lalu, berpasrah setelah berusaha, selalu mengambil hikmah dari semua masalah yang terjadi.Dikatakan " Bagaimana seorang muslim tidak tersenyum sementara dia telah meridhai Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad Saw sebagai nabinya",
          Jangan biarkan hidup kita yang sebentar ini dihabiskan untuk bersedih, berduka dan menderita, biarkan jiwa-jiwa kita terbang bersama kebahagian sampai kita bertemu Tuhan kita. Jika kita hendak melakukan kegiatan di dunia ini pun kedukaan cukup sedikit saja kita alami kemudian secepatnya kita rapikan dengan senyum dan tawa, sehingga orang-orang akan datang pada kita untuk berbagi cerita"betapa bahagianya hidup". "Pedagang cina berkata : dalam hikmah yang sering mereka ucapkan :" Oraang yang tidak tahu bagaimana tersenyum seharusnya tidak membuka toko".Ada benarnya bukan apa yang dikatakan orang-orang cina itu. Jika kita belum siap untuk ramah dan menebar senyum meskipun kepada musuh kita, maka jangan kita berdagang, membuka toko atau berbisnis atau apapun yang kegiatannya berhubungan dengan banyak orang. Jika belum berani senyum, berarti siap untuk bangkrut.Costumer kita akan kabur dalam waktu yang tidak ditentukan.Jadi tersenyumlah meskipun anda sedang sakit atau menderita. jika tidak maka pergilah menyepi, carilah tempat-tempat yang orang lain tidak melihat dan mendapatkan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar