Duhai jiwa yang merana
yang mematahkan tulang-tulang tubuh
rapuh sudah hati
terikat nasib dunia di tangan-Mu
Oh nestapa kedukaan
kemana tuan merangkak
mencari kefanaan
di bumi Mu yang ku injakkan
Sesengguhnya akulah sang dosa
yang memakai pakaian keislaman
dan berkerudung keimanan
sementara di hati
kubiarkan kau sendiri
galau bukannya menghalau
kacau datang berganti
biduk menjadi tak terkendali
rupa diri yang asli tengadah
inilah diri yang asli
menyatakan cinta tak terbukti
kiranya datang mati
apalah yang terjadi
mengeluh sepanjang hari
tanda tak berterima kasih
inilah sang dosa
tak bisa membawa diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar