PERJUANGAN MENDAKI BUKIT YANG CURAM NAN TERJAM
Senin, 27 Juli 2009
Rabu, 22 Juli 2009
Jumat, 17 Juli 2009
Kamis, 16 Juli 2009
KENANGAN
Hati harus seluas samudra dan setegar batu karang, meski dada sesak, tubuh remuk retak, namun seri wajah harus memesona, gelak tawa, senyum sungging mestilah tetap terpancar. Ikhlas menerima derita. Tapi hendak pula berbagi dengan teman sejati tuk terakhir kali.Kiranya teman mengerti, ternyata sudah lupa.Tak apalah............ walau percuma..........karena tak bisa dipaksa. Tak adakah yang menjadi ciri persahabatan? Sehingga nilainya pupus tanpa meninggalkan kenangan.
19 Agustus 2004
19 Agustus 2004
Kamis, 09 Juli 2009
KUMPULAN PUISI
CURAHAN MALAM
Malam, kau terbungkus kabut pekat
Menemani rembulan di dinding langit
Sembari menggantung harapan esok hari
Bukit, gunung, lembah dan hamparan lautan..............
mengadu resah tentang keiluan sahabatnya,"manusia"
Tapi tidak sebaliknya
Merambat siang, manusia membuka kesialannya
Merampas hakhak alam, bahkan dirinya sendiri
Untungnya alam masih mau bersahabat
Mendekap erat cadas kepiluan manusia
Akrabnya selalu menyapa ramah pnghuni bumi
Jika sahabat mengerti.....................
Betapa kasih alam tak bertepi...........
Tanpa pamrih dari siapapun
TAK BERDAYA
TUHAN ! Aku masih di sini
di bumi bertuankan kehampaan
TUHAN ! Aku masih di sini
Menunggu malaikat Mu menjemput
TUHAN ! Aku masih di sini
Menangisi kepapaan saat berjumpa Engkau
TUHAN! Aku masih di sini
di bawah langit yang menggoda
TUHAN! Aku masih di sini
setia menanti panggilan Mu
TUHAN!Aku masih di sini
Sambil membayangkan kampung Akhirat
TUHAN! Aku masih di sini
Berpikir tentang bekal yang akan kubawa ada Mu, walau Kau tak meminta
TUHAN! Aku masih di sini
Bersiap-siap dengan kafan putih kesucian
TUHAN! Aku masih di sini
Mencoba untuk tak menggoda
TUHAN! Apalah daya seorang hamba
Malam, kau terbungkus kabut pekat
Menemani rembulan di dinding langit
Sembari menggantung harapan esok hari
Bukit, gunung, lembah dan hamparan lautan..............
mengadu resah tentang keiluan sahabatnya,"manusia"
Tapi tidak sebaliknya
Merambat siang, manusia membuka kesialannya
Merampas hakhak alam, bahkan dirinya sendiri
Untungnya alam masih mau bersahabat
Mendekap erat cadas kepiluan manusia
Akrabnya selalu menyapa ramah pnghuni bumi
Jika sahabat mengerti.....................
Betapa kasih alam tak bertepi...........
Tanpa pamrih dari siapapun
TAK BERDAYA
TUHAN ! Aku masih di sini
di bumi bertuankan kehampaan
TUHAN ! Aku masih di sini
Menunggu malaikat Mu menjemput
TUHAN ! Aku masih di sini
Menangisi kepapaan saat berjumpa Engkau
TUHAN! Aku masih di sini
di bawah langit yang menggoda
TUHAN! Aku masih di sini
setia menanti panggilan Mu
TUHAN!Aku masih di sini
Sambil membayangkan kampung Akhirat
TUHAN! Aku masih di sini
Berpikir tentang bekal yang akan kubawa ada Mu, walau Kau tak meminta
TUHAN! Aku masih di sini
Bersiap-siap dengan kafan putih kesucian
TUHAN! Aku masih di sini
Mencoba untuk tak menggoda
TUHAN! Apalah daya seorang hamba
Rabu, 08 Juli 2009
PENGKHIANATAN
Kulihat di bening mata mu
Ada berat melepas cinta yang menyatukan kita bertahun-tahun
Cuma cinta itu telah terurai dan terbagi pada orang lain selain aku
Ku tahu hati mu masih mencita
Cuma nafsu mu pada yang lain selain aku tak dapat dikendali
Ku tahu harap mu pada belahan-belahan jiwa kita
Cuma orang lain yang mencinta mu membelenggu mu
Ku tahu permainan cinta mu di belakang ku
Cuma ku tak tahu harus bagaimana
Ku tahu ku masih mencinta mu
Cuma rasa jijik membayangkan dirimu bersama orang selain aku
Ku tahu semua menjadi kacau karena mu
Ku teteskan air mata kekecewaan
Ku ngat bagaimana hari-hari panjang dalam derita dan gembira kita lewati
Ku ingat kita berjanji untuk saling mencinta dan menyatu selamanya
Ku ingat janji mu membawa diri ku dari orang tua ku tuk tunaikan akad mu pada ku
Ku ingat semua orang terharu pada cinta kita
Seperempat erjalanan hidup baru kita lewati
Kejayaan mu melupakan mu pada janji kita dulu
Saat derita menimpa mu, aku adalah tempat mu berkeluh kesah
Tapi ketika gembira atas semua kejayaan mu, orang selain akulah tempat mu menumpahkan dan menghabiskan gembira itu
Hanya derita saja yang kau taburkan di hati ku
Kadang aku bertanya, akankah Tuhan membalas semua perlakuan mu pada ku ?
Kadang aku sendirilah yang ingin membalas perlakuan mu
kadang aku panik dengan keadaan yang berubah
Kadang aku membenci
Kadang aku ingin pergi sejauh mungkin menerbangkan pikiran ku dan membuang rasa yang menyiksa batin ku
kadang aku menyesal, Mengapa ku labuhkan hati ku ada mu
Pengkhianatan mu menghancurkan segalanya
Pengkhianatan mu melukai ku
Pengkhianatan mu merenggut kebahagian belahan-belahan jiwa ku
Pengkhianatan mu tidak termaafkan
Pengkhianatan tidak pernah berdamai
Aku hanya ingin berdamai dengan keadaan ku sendiri.
(curhat seorang sahabat)
Ada berat melepas cinta yang menyatukan kita bertahun-tahun
Cuma cinta itu telah terurai dan terbagi pada orang lain selain aku
Ku tahu hati mu masih mencita
Cuma nafsu mu pada yang lain selain aku tak dapat dikendali
Ku tahu harap mu pada belahan-belahan jiwa kita
Cuma orang lain yang mencinta mu membelenggu mu
Ku tahu permainan cinta mu di belakang ku
Cuma ku tak tahu harus bagaimana
Ku tahu ku masih mencinta mu
Cuma rasa jijik membayangkan dirimu bersama orang selain aku
Ku tahu semua menjadi kacau karena mu
Ku teteskan air mata kekecewaan
Ku ngat bagaimana hari-hari panjang dalam derita dan gembira kita lewati
Ku ingat kita berjanji untuk saling mencinta dan menyatu selamanya
Ku ingat janji mu membawa diri ku dari orang tua ku tuk tunaikan akad mu pada ku
Ku ingat semua orang terharu pada cinta kita
Seperempat erjalanan hidup baru kita lewati
Kejayaan mu melupakan mu pada janji kita dulu
Saat derita menimpa mu, aku adalah tempat mu berkeluh kesah
Tapi ketika gembira atas semua kejayaan mu, orang selain akulah tempat mu menumpahkan dan menghabiskan gembira itu
Hanya derita saja yang kau taburkan di hati ku
Kadang aku bertanya, akankah Tuhan membalas semua perlakuan mu pada ku ?
Kadang aku sendirilah yang ingin membalas perlakuan mu
kadang aku panik dengan keadaan yang berubah
Kadang aku membenci
Kadang aku ingin pergi sejauh mungkin menerbangkan pikiran ku dan membuang rasa yang menyiksa batin ku
kadang aku menyesal, Mengapa ku labuhkan hati ku ada mu
Pengkhianatan mu menghancurkan segalanya
Pengkhianatan mu melukai ku
Pengkhianatan mu merenggut kebahagian belahan-belahan jiwa ku
Pengkhianatan mu tidak termaafkan
Pengkhianatan tidak pernah berdamai
Aku hanya ingin berdamai dengan keadaan ku sendiri.
(curhat seorang sahabat)
Langganan:
Postingan (Atom)