Adakah yang lebih baik " Mengabdi kepada Manusia atau Mengabdi kepada Allah Azza Wajjalla"? Mengabdi kepada manusia memungkinkan manusia menjilat manusia lain membaikkan manusia yang bukan haknya, berkeinginan membuat orang lain menjadi senang meskipun itu tidak layak baginya, ada kebaikan, namun unsur mengambil muka jauh lebih dominan dari semuanya.Barang kali itu yang tengah terjadi di dunia yang serba aneh saat ini. Semua patokan hidup bermuara kepada kepentingan individu atau kelompok saja demi dapat melanjutkan hidup atau hidup layak dan terhormat di mata manusia.Sungguh memilukan. Bahkah menyedihkan dan merugikan orang lain, sebab terkadang yang berhak atas sesuatu diambil atau diserahkan kepada yang tidak berhak memilikinya. Hidup di dunia sudah tidak melihat baik buruk lagi demi dunia yang semu ini.
Dan betapa Indahnya mengabdikan hidup kepada Allah, walau tanpa telihat Allah menganugerahkan kebahagian dan ketenangan secara hakiki ke dalam hati manusia. Karena tidak terlihat dan tidak teraplikasi dalam bentuk maateri utuh yang bisa dibanggakan dan dipamerkan kepada manusia menjadi sesuatu yang tidak menarik untuk dilakukan., sepertinya loyalitas kepada manusia lebih menjanjikan dari pada kepada Allah. Hampir disemua sektor kehidupan orang melakukan kesetian kepada manusia demi nama baik, demi hidup lebih baik, demi semua kesemu-an.
Loyalitas menjadi luntur ketika kekecewaan dialami. Loyalitas dibalas dengan pengkhiatan, dibalas dengan fitnah, dibalas dengan kejahatan dalam berbagai bentuk. Sungguh Loyalitas menjadi luntur dan kesia-siaan lah balasannya.. Namun loyalitas tanpa pengharapan dan imbalan adalah loyalitas yang baik untuk diterapkan, loyalitas yang tulus dan ikhlas sampai kapan pun dan apapun adanyanya sampai titik darah penghabisan, meskipun loyalitas harus dibayar dengan pengkhianatan. Ini adalah loyalitas yang menenangkan.